Kopi Tuku Resmi Ekspansi ke Amsterdam dan Bali
Toko kopi Tuku, brand lokal asal Jakarta, mencetak sejarah baru dalam perjalanan bisnisnya. Setelah sukses membangun jaringan di berbagai kota besar Indonesia, kini Tuku bersiap ekspansi ke Amsterdam, Belanda dan Bali.
Langkah ini memperkuat posisi Tuku sebagai merek kopi lokal yang tak hanya dicintai di dalam negeri, tetapi juga mulai mendapat tempat di pasar global.
Rasa Lokal yang Diterima Global

Popularitas Tuku tak lepas dari produk andalannya: kopi susu tetangga. Minuman berbahan dasar kopi, susu, dan gula aren ini menjadi ikon yang merakyat. Ia disukai banyak kalangan, mulai dari pekerja kantoran hingga mahasiswa.
Varian kopi ini telah berhasil masuk pasar Eropa, terutama di Amsterdam. Cita rasa khas Indonesia ternyata menjadi daya tarik bagi warga Eropa yang mencari pengalaman rasa baru. Produk lokal seperti ini justru membawa sentuhan eksotis yang otentik di tengah dominasi kopi-kopi Eropa.
Founder Tuku, Andanu Prasetyo, mengatakan bahwa keberhasilan ini menunjukkan bahwa rasa lokal Indonesia bisa diterima secara global. “Kami hanya ingin memperkenalkan kopi Indonesia dengan cara yang sederhana, jujur, dan membumi,” ungkapnya.
Baca Juga: P&G PHK 7000 Karyawan Global, Perang Dagang Jadi Pemicu Utama
Ekspansi Strategis: Mengapa Amsterdam dan Bali?
Keputusan membuka cabang di Amsterdam bukan tanpa alasan. Belanda memiliki hubungan historis yang panjang dengan Indonesia, termasuk dalam budaya ngopi. Selain itu, komunitas diaspora Indonesia yang cukup besar di kota tersebut turut menjadi potensi pasar awal yang menjanjikan. Ekspansi ini bukan sekadar langkah bisnis, tetapi juga bagian dari strategi Tuku untuk menjadi duta rasa Indonesia di luar negeri .
Sementara itu, Bali dipilih sebagai bagian dari ekspansi domestik Tuku yang juga memiliki nilai strategis. Bali merupakan destinasi internasional dengan lalu lintas turis asing yang tinggi, sehingga cocok dijadikan jembatan antara pasar lokal dan global. Selain itu, budaya minum kopi di Bali telah tumbuh kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Menjawab Tantangan Industri yang Stagnan
Menariknya, ekspansi kopi Tuku ke ranah internasional terjadi di tengah stagnansi industri seluler dan telekomunikasi yang mendorong perusahaan seperti Telkom untuk mencari pertumbuhan di luar sektor konvensionalnya . Fenomena ini mengindikasikan bahwa sektor-sektor alternatif seperti F&B (food and beverage) masih menawarkan potensi pertumbuhan yang besar, terutama ketika merek lokal mampu menjangkau pasar global.
Kopi Tuku menjadi contoh nyata bagaimana UMKM dapat naik kelas melalui strategi diferensiasi yang kuat, storytelling produk yang tepat, serta ekspansi berbasis nilai budaya.
Strategi Kopi Tuku: Bukan Sekadar Buka Cabang
Dalam wawancaranya, Andanu menekankan bahwa ekspansi ini bukan sekadar membuka toko di luar negeri, tetapi juga membawa nilai-nilai Tuku: kejujuran, keterjangkauan, dan kedekatan dengan masyarakat. Oleh karena itu, adaptasi produk, pelayanan, dan desain gerai tetap dilakukan agar bisa diterima oleh masyarakat lokal di Amsterdam, tanpa menghilangkan akar Indonesianya .
Langkah ini menunjukkan bahwa Tuku tidak hanya ingin menjadi “eksportir rasa”, tapi juga pembawa identitas kuliner Indonesia yang utuh.
Baca Juga: Pajak Pedagang Online Otomatis Mulai 2025, Bukan Pajak Baru tapi Wajib Patuh!
Menuju Masa Depan UMKM Indonesia
Keberhasilan kopi Tuku adalah bukti bahwa UMKM Indonesia bisa berbicara banyak di pasar global, selama dikelola dengan strategi yang kuat dan nilai yang relevan. Selain mengangkat produk lokal, ekspansi ini juga membuka peluang kerja sama dagang, pariwisata, hingga promosi budaya Indonesia.
Dengan momentum yang terus menguat, bukan tidak mungkin Tuku akan menjadi pelopor gelombang baru brand lokal Indonesia yang go international secara berkelanjutan.

One thought on “Kopi Tuku Resmi Ekspansi ke Amsterdam dan Bali”