AirAsia Perkuat Konektivitas Lewat Rute Palembang–KL & Bali–Adelaide
AirAsia kembali menunjukkan ambisinya menjadi penggerak utama konektivitas antar negara dengan ekspansi rute strategis terbaru. Maskapai yang berbasis di Kuala Lumpur ini membuka kembali jalur Palembang–Kuala Lumpur, sekaligus memperkuat akses ke destinasi seperti Bali–Adelaide, sebagai bagian dari lebih 30 rute baru yang diluncurkan sepanjang tahun ini.
Palembang Kini Jangkau Dunia

Pada 18 Juli 2025, AirAsia Malaysia (kode AK) resmi meluncurkan kembali penerbangan internasional ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), menghadirkan koneksi langsung ke Kuala Lumpur untuk pertama kalinya sejak pandemi. Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyambut hangat: “International flight ini akan berdampak positif ke pariwisata dan ekonomi Sumsel”
Menurut rilis resmi AirAsia Malaysia, rute KL–Palembang ini merupakan bagian dari 188 penerbangan mingguan ke 15 kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Medan. Khusus untuk Palembang–KL, tarif promo ditawarkan mulai RM 159 (one-way) atau IDR 499.000.
Baca Juga: Growth Marketing Tanpa Data? Ini Risikonya
Bali–Adelaide: Akses Baru ke Australia Selatan
AirAsia Indonesia mulai membuka penerbangan langsung Bali–Adelaide pada 26 Juni 2025. Rute ini beroperasi dengan frekuensi empat kali dalam seminggu. Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa langkah ini akan meningkatkan akses wisatawan Australia ke Bali, Lombok, dan Labuan Bajo.
Sebelumnya, rute Bali–Darwin telah lebih dulu beroperasi sejak 22 Maret 2025. Kedua rute ini semakin memperkuat peran Bali sebagai hub internasional dan menarik lebih banyak wisatawan Australia ke kawasan ASEAN.
Bukti Penguatan Konektivitas Global
Ekspansi rute ke berbagai kota sekunder seperti Palembang, serta perluasan konektivitas ke kawasan Australia seperti Adelaide dan Darwin, menjadi bukti konkret bagaimana AirAsia tidak hanya memperluas jaringan penerbangan, tetapi juga membangun ekosistem perjalanan yang menyatukan pasar regional dan global.
Langkah ini mencerminkan pergeseran strategi dari sekadar menjangkau kota besar menjadi menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan baru, termasuk di wilayah yang selama ini kurang terlayani oleh penerbangan internasional langsung.
Dengan membuka akses langsung antara Asia Tenggara dan berbagai wilayah lintas benua, AirAsia memperkuat posisi sebagai penghubung lintas budaya, pariwisata, dan ekonomi. Inilah wujud nyata penguatan konektivitas global—di mana mobilitas lintas negara tidak lagi terbatas pada ibukota, melainkan merata hingga ke kota-kota strategis di lapis kedua.
Dampak bagi Pariwisata & Ekonomi Lokal
- Palembang: Bandara SMB II kini kembali berstatus internasional, memungkinkan peningkatan kunjungan wisata, okupansi hotel, dan transaksi sektor hospitality. Target kunjungan 14,6–16 juta turis asing pada 2025 diproyeksikan tercapai dengan dukungan rute baru seperti ini.
- Bali & Australia Selatan: Akses langsung ke Adelaide peluang dan mobilitas tinggi. Pemerintah Australian Selatan menilai ini sebagai dorongan besar bagi sektor pariwisata dan bisnis. Sementara AirAsia memanfaatkan Bali sebagai hub untuk meluncurkan destinasi internasional termasuk Darwin dan Adelaide.
Tantangan & Catatan Operasional
Strategi jangka panjang ini memerlukan kesiapan operasional: ketersediaan armada, penyusunan slot, dan pembaruan frekuensi harus diperhatikan. Merger AirAsia Malaysia dan AirAsia X diharapkan selesai pada pertengahan 2025, sehingga sinergi rute dan armada bisa lebih terkelola.
Secara keseluruhan, total armada A-320/A-321 di jaringan AirAsia Group kini sekitar 255 unit—kunci sukses konektivitas global, termasuk rute Bali dan Palembang.
Baca Juga: Tarif Ekspor AS – Indonesia Turun ke 19%, RI Raup Peluang Baru
Kesimpulan
Ekspansi rute Palembang–Kuala Lumpur dan Bali–Adelaide menjadi bukti nyata strategi AirAsia dalam memperkuat konektivitas regional. Langkah ini juga meningkatkan akses wisatawan antarnegara dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sepanjang 2025, AirAsia meluncurkan lebih dari 30 rute baru ke berbagai destinasi utama Asia dan Australia. Dengan strategi tersebut, posisi Bali diperkuat sebagai hub internasional, sementara Palembang kembali bangkit sebagai pintu gerbang wisata Asia Tenggara.
Inisiatif ini mendorong kemajuan industri pariwisata, peluang investasi, dan mobilitas antarnegara mempertegas peran AirAsia dalam membentuk masa depan perjalanan global.

One thought on “AirAsia Perkuat Konektivitas Lewat Rute Palembang–KL & Bali–Adelaide”