Sanken Tutup Pabrik di Cikarang: Data Menentukan Arah Bisnis
Pabrik Sanken di kawasan industri MM2100, Cikarang, akan menghentikan operasionalnya pada Juni 2025. Induk perusahaan di Jepang mengalihkan fokus produksi ke sektor semikonduktor. Langkah ini mencerminkan strategi baru dalam industri manufaktur global yang berbasis analisis data.
Sejarah dan Operasional Sanken di Indonesia

PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Cikarang merupakan anak perusahaan dari Sanken Electric Co., Ltd. Pabrik ini memproduksi transformator, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan power supply. Dalam proses produksinya, perusahaan telah menerapkan sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan dengan standar ISO 9001 dan ISO 14001 sejak 1999.
Mayoritas produk dari pabrik ini ditujukan untuk pasar dalam negeri, sementara sekitar 40% diekspor ke luar negeri. Namun, sejak 2023, permintaan pasar mengalami penurunan signifikan, yang menyebabkan utilitas pabrik menurun drastis hingga hanya mencapai 14% pada tahun 2024.
Baca Juga: Bisnis Tanpa Data Rentan Gagal, Saatnya Beralih ke Data-Driven
Peran Data dalam Keputusan Bisnis
Dalam dunia industri, keputusan untuk menutup atau mengalihkan produksi bukanlah sesuatu yang diambil secara mendadak. Data menjadi kunci dalam menentukan keberlanjutan operasional sebuah pabrik. Dalam kasus Sanken, data permintaan pasar menunjukkan penurunan yang signifikan, dengan utilitas pabrik hanya mencapai 14% pada 2024. Angka ini menjadi indikator utama bahwa efisiensi operasional sudah tidak lagi optimal, sehingga perusahaan memilih strategi bisnis yang lebih berkelanjutan.
Transformasi Industri dan Pergeseran Produksi
Penting untuk dicatat bahwa pabrik Sanken yang akan ditutup ini berbeda dengan PT Sanken Argadwija yang berlokasi di Tangerang. PT Sanken Argadwija memproduksi peralatan rumah tangga elektronik seperti lemari es, water dispenser, rice cooker, dan produk-produk rumah tangga lainnya. Perusahaan ini menegaskan bahwa operasional mereka tetap berjalan normal dan tidak terkait dengan penutupan pabrik di Cikarang.
Dengan dialihkannya produksi ke sektor semikonduktor di Jepang, Sanken mencerminkan tren industri global yang semakin mengarah pada teknologi tinggi dan produk bernilai tambah lebih tinggi. Semikonduktor menjadi sektor yang sangat strategis di era digital, dengan permintaan yang terus meningkat di berbagai industri, termasuk otomotif, elektronik, dan kecerdasan buatan.
Dampak terhadap Ekonomi Lokal
Sebagai bagian dari penanaman modal asing (PMA), penutupan pabrik ini tentu memiliki dampak pada ekonomi lokal, khususnya tenaga kerja yang terdampak. Meski demikian, perusahaan tetap mengikuti prosedur hukum yang berlaku, termasuk pelaporan melalui sistem Online Single Submission (OSS) kepada Kementerian Perindustrian. Hal ini menunjukkan pentingnya tata kelola data dalam kebijakan industri dan investasi di Indonesia.
Baca Juga: Tanpa Data yang Tepat, Bisnis Bisa Gulung Tikar! Ini Alasannya
Kesimpulan
Keputusan penutupan pabrik Sanken di Cikarang mengilustrasikan bagaimana data menjadi elemen krusial dalam strategi bisnis. Dengan adanya data yang menunjukkan tren pasar yang melemah, efisiensi operasional yang rendah, dan peluang yang lebih besar di sektor lain, perusahaan mampu mengambil langkah yang lebih adaptif dan berorientasi masa depan. Ke depan, transformasi industri berbasis data akan semakin memainkan peran penting dalam menentukan arah bisnis dan investasi di Indonesia.

One thought on “Sanken Tutup Pabrik di Cikarang: Data Menentukan Arah Bisnis”