Startup E-Commerce Lokal Reorganisasi, Fokus ke Monetisasi & Profit
3 mins read

Startup E-Commerce Lokal Reorganisasi, Fokus ke Monetisasi & Profit

Setelah bertahun-tahun menjalankan strategi bakar uang demi akuisisi pengguna dan pertumbuhan volume transaksi, kini startup e-commerce di Indonesia memasuki fase baru. Reorganisasi dan restrukturisasi internal menjadi langkah nyata menuju monetisasi dan profitabilitas jangka panjang.

Tren ini tidak datang secara tiba-tiba. Di tengah ketatnya persaingan, tekanan dari investor, serta kondisi ekonomi global yang tidak stabil, perusahaan e-commerce lokal seperti Bukalapak, Blibli, JD.ID, hingga ekosistem GoTo dan TikTok Shop melakukan evaluasi besar-besaran terhadap model bisnis mereka.

Efisiensi Operasional Jadi Prioritas

Startup E-Commerce Lokal Reorganisasi, Fokus ke Monetisasi & Profit. (Foto: Ilustrasi)

Salah satu fokus utama dalam reorganisasi adalah efisiensi operasional. Startup kini tidak lagi mengejar pertumbuhan pengguna dengan biaya iklan dan subsidi yang membengkak, melainkan berupaya mengefisienkan proses internal, memperkuat supply chain, dan memangkas divisi atau lini produk yang tidak produktif.

Sebagai contoh, Blibli melakukan pemangkasan lini non-inti dan mengintegrasikan operasional logistik dengan partner strategis. Sementara Bukalapak memilih memperkuat Mitra Bukalapak yang terbukti lebih menguntungkan secara unit ekonomi dibanding marketplace B2C murni.

Baca Juga: Ekspor Digital Naik: Layanan Freelance & SaaS Bersaing di Asia Tenggara

Monetisasi Lewat Layanan Tambahan & Komisi Dinamis

Startup e-commerce juga mulai serius mengembangkan sumber pendapatan di luar transaksi barang. Model monetisasi melalui fitur tambahan seperti:

  • Komisi dinamis bagi seller (berdasarkan traffic & volume)

  • Fitur premium (iklan, push listing, badge verified)

  • Layanan fulfillment, logistik, dan pembayaran terintegrasi

  • Langganan bulanan untuk seller aktif

Tokopedia, misalnya, mengujicoba skema komisi dinamis yang berbeda antara kategori, menyesuaikan margin dan nilai transaksi. Hal serupa juga dilakukan oleh Shopee dan TikTok Shop untuk meningkatkan margin mereka tanpa menurunkan pengalaman seller.

Fokus pada Retensi Pengguna & Loyalitas Seller

Perubahan strategi juga terlihat dari fokus yang semakin kuat pada retensi pengguna dan loyalitas seller. Akuisisi pengguna tetap penting, namun bukan lagi satu-satunya ukuran keberhasilan. Kini, yang diukur adalah lifetime value (LTV) pelanggan dan repeat order rate.

Program seperti cashback loyalitas, komunitas seller, pelatihan rutin, hingga fitur analitik performa mulai dikembangkan secara serius. E-commerce yang mampu menciptakan ekosistem dukungan seller dan buyer yang berkelanjutan akan menjadi yang paling bertahan di tengah era monetisasi ini.

Pengurangan Tenaga Kerja & Transisi Budaya

Namun, reorganisasi tidak datang tanpa tantangan. Banyak startup yang terpaksa melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) untuk menyesuaikan beban operasional. Proses transisi dari startup “growth-centric” ke “profit-oriented” juga menuntut perubahan budaya kerja.

Menurut laporan dari Tech in Asia, gelombang PHK pada kuartal kedua 2025 mencapai lebih dari 2.000 pekerja di sektor e-commerce dan teknologi. Perusahaan perlu mengelola proses ini dengan transparan dan humanis agar tetap menjaga kepercayaan publik dan karyawan yang tersisa.

Baca Juga: Resesi Global: Bagaimana Strategi Ekspor-Import Indonesia?

Masa Depan: Bisnis Digital yang Lebih Sehat

Di balik reorganisasi yang penuh tantangan ini, terdapat optimisme bahwa e-commerce lokal akan menjadi bisnis digital yang lebih sehat dan tahan terhadap tekanan ekonomi global. Investor kini tidak lagi hanya melihat GMV (Gross Merchandise Value), tetapi juga margin operasional, customer retention, dan efisiensi biaya.

Fase reorganisasi ini juga membuka ruang bagi kolaborasi antar startup, konsolidasi pasar, dan tumbuhnya model bisnis baru berbasis komunitas, afiliasi, atau direct-to-consumer (D2C) yang lebih menguntungkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *